KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT
karena atas segala rahmat dan hidayah yang di limpahkan-Nya sehingga penulis
dapat menyusun dan menyelesaikan laporan ini yang berjudul “METODE DAN TEORI KEPERAWATAN:
TEORI KING”. Laporan ini disusun dan ditujukan untuk untuk memenuhi tugas
Konsep Dasar Keperawatan Akademi Keparawatan Kesdam IV/Diponegoro, tahun
pelajaran 2013/2014.
Laporan ini penulis susun dengan menggunakan
banyak literatur yang penulis gunakan untuk menjadi dasar terwujudnya laporan
ini. Di dalam pembuatan laporan, penulis mendapatkan banyak petunjuk, bantuan,
dukungan bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak.
Tidak lupa pada kesempatan ini
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusuna laporan ini, yaitu
1.
Ns. Pindi Kurniawati, S.Kep selaku Dosen
Konsep Dasar Keperawatan.
2.
Orang tua penulis yang penulis sayangi.
3.
Semua pihak yang membantu dalam
penyusunan laporan ini.
“Tak
ada gading yang tak retak “, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan laporan ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca. Dan penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pera
pembaca.
Semarang, 20
Desember 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
KATA
PENGANTAR..................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................4
A.
Latar
Belakang................................................................3
B.
Rumusan Masalah...........................................................4
C.
Tujuan
Penulisan.............................................................4
BAB II
TINJAUAN
TEORI..........................................................................5
A.
Biografi Tokoh................................................................5
B.
Isi Teori...........................................................................6
BAB III
ANALISA
TEORI............................................................................9
A. Sumber
Teori (Origins)
...................................................9
B. Makna (Meaning)
...........................................................10
C. Kecukupan
Logis (Logical Adeguacy)
...........................11
D. Manfaat (Usefulness)
.....................................................11
F. Generalisasi
(Generalizability)
.......................................11
G. Parsimony........................................................................11
H. Testability........................................................................12
BAB IV
PENUTUP......................................................................................13
Kesimpulan
........................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan
keperawatan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perkembangan keperawatan
secara global. Dengan jelas dapat diamati bahwa secera berkelanjutan
keperawatan di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat, baik dibidang
pendidikan mapun di taanan praktek keperawatan. Pada masa lalu keperawatan
dilakukan lebih berdasarkan intuisi dan tradisi sehingga keperawatan yang
dianggap hanya sebagai kiat tanpa komponen ilmiah dan landasan ilmuan yang
kokoh.
Salah satu
komponen penting pengembangan disiplin keperawatan adalah riset keperawatan,
karena riset keperawatan sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah
keperawatan dan mengembangkan atau menvalidasi teori yang sangat dibutuhkan
sebagai landasan dalam praktek keperawatan serta pengembangan tubuh ilmu
pengetahuan keperawatan ( Body of
Knowledge ).
Masalah yang
muncul adalah apabila peneliti kurang tepat dalam menyusun kerangka kerja
teori/konsep sesuai dengan variabel yang akan teliti, sehingga hasil penelitian
akan kurang bermakna dalam perkembangan
tubuh ilmu pengetahuan keperawatan ( Body
of Knowledge ) dan akan mempengaruhi penerapannya dalam praktek
keperawatan.
Untuk menghindari hal tersebut, sebelum suatu teori
diterapkan pada praktek keperawatan tertentu dan dipergunakan peneliti sebagai
kerangka kerja teori/konsep dari suatu riset keperawatan, sangat perlu terlebih
dahulu dilakukan Theory Analysis.
Pada dasarnya Theory Analysis
mempunyai prosedur antara lain originis, meaning, logical adequacy, usefulness,
generalizability, parsimony dan testability yang bertujuan untuk mengetahui
kelebihan, keterbatasan dan manfaat dari teori tersebut sehingga dapat
dipertimbangkan untuk tambahan pengujian atau validasi.
Dalam tulisan ini mencoba untuk menyajikan hasil
analisa Theory of Goal Attainment
yang di perkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971. Teori pencapai tujuan
merupakan teori yang bersifat terbuka dan dinamis, dengan sembilan konsep utama
yang meliputi interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh
kembang, waktu dan ruang ( Marriner, A. 1986 ).
B. Rumusan Masalah
Adapun beberapa masalah yang akan di rumuskan dalam
memecahkan masalah
Konsep
keperawatan antara lain :
1.
Bagaimana biografi tokoh Imogene King?
2.
Apa isi dari teori Imogene King?
3.
Bagaimana analisa teori Imogene King?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan di buatnya makalah ini adalah :
1.
Memberikan informasi tentang teori
keperawatan menurut Imogene King.
2.
Mengetahui asumsi model keperawatan
Imogene King.
3.
Mengetahui model konsep dan teori
keperawatan Imogene King.
4.
Mengetahui konsep paradigma Imogene
King.Mengetahui proses keperawatan menurut Imogene King.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Biografi Tokoh
Imogene M. King lahir pada
tanggal 30 Januari 1923 di West Point, Iowa. Karir keperawatan Imogene dimulai
pada tahun 1945 setelah lulus dari St John's Hospital School of Nursing, St
Louis, Missouri. Ia bekerja sebagai staf perawat medis bedah sambil kuliah di
Bachelor of Science dalam Keperawatan di St Louis University pada tahun 1948.
Dia mengajarkan keperawatan bedah kedokteran selama 10 tahun di St John's
Hospital School of Nursing dan menyelesaikan Master of Science dalam
Keperawatan di St Louis University. Pada tahun 1959 Dr King melanjutkan
pendidikan di Columbia University, New York, Dr Montag sebagai ketua, dan
mendapatkan Sgelar Dokter Pendidikan pada tahun 1961.
Dr King dikenal pada tahun
2005, dengan kepeloporannya dalam gerakan teori keperawatan. Namun, pada
1960-an ia dikenal karena keahlian dalam kurikulum dan pengajaran. Dia ditunjuk
oleh fakultas di Universitas Loyola Chicago pada tahun 1961 dan memimpin sebuah
komite fakultas untuk mengembangkan kurikulum lulusan mengarah ke Master of
Science dalam Keperawatan. Pada saat yang sama, Dr King adalah anggota komite
dari Illinois Nurses Association untuk mengeksplorasi inisiasi Bachelor of
Nursing di Chicago. Setelah lulus program di keperawatan, King kemudian
mempersiapkan Klinik Spesialis (konsep baru dalam perawatan) bagi guru dan
administrator untuk program sarjana Community College (. Sebuah konsep yang
cukup baru pada waktu itu), Dr King memiliki artikel berjudul Perawatan Teori:
Masalah dan Kemajuan dalam jurnal diedit oleh Dr Rogers. Dia juga menghabiskan
dua tahun dalam penelitian dalam pembagian Keperawatan, Biro tenaga kerja
Kesehatan dan diangkat sebagai kepala Komite Penasehat Wanita di Service.
Pada tahun 1972 ia kembali
ke Loyola University of Chicago mengajar mahasiswa pascasarjana dan menerbitkan
teori tentang keperawatan: Sistem, Konsep, Proses (1981). Dia berpartisipasi
dalam konferensi teori nasional dan internasional dan terus mempublikasikan
berbagai teorinya dalam jurnal. Proses transaksi dalam teori pencapaian tujuan
mengarah pada hasil yang memberikan latihan berbasis bukti di abad 21.
Dr King adalah anggota aktif
dari ANA selama lebih dari 50 tahun asosiasi di Kabupaten dan Negara. Ia
menjabat pada banyak komite dan menerima banyak penghargaan di tingkat negara
bagian, lokal dan nasional dan yang terakhir adalah Florida Nurses Association
Hall of Fame (2003) dan American Nurses Association Hall of Fame (2004). Saat
pensiun, ia tetap aktif dalam organisasi profesi, kuliah tamu dan publikasi.
Sepanjang karirnya, ia juga
aktif dalam olahraga sebagai pengamat basket dan permainan sepak bola dan
sebagai peserta aktif dalam tenis dan golf, dan ia terus bermain di liga
Perempuan di Florida. Ia sangat menyukai seni dan setelah bertahun-tahun, ia
menghabiskan hidupnya dengan melukis pemandangan - pemandangan yang indah.
B. Isi Teori King
Pengalaman dalam lingkungan fisik, psikologi, dan
social dalam keperawatan. Berdasarkan kerangka
kerja konseptual (conceptual framework)
pencapaian tujuan ( theory of goal
attainment). Element utama dari teori pencapaian tujuan adalah
interpersonal system ,dimana dua orang (perawat-klien) yang tidak saling
mengenal berada bersama-sama di organisasi pelayanan kesehatan untuk membantu
dan dibantu dalam mempertahankan status
kesehatan sesuai dengan fungsi dan perannya. Menurut king, intensitas dan
interpersonal sistem sangat menentukan dalam menetapkan dan pencapaian tujuan
keperawatan. Dalam interaksi tersebut terjadi aktifitas-aktifitas yang saling
berhubungan dalam setiap situasi praktek keperawatan.
Konsep-konsep utama dalam teori pencapaian tujuan nya adalah sebagai berikut
:
1.
Interaksi sebagai proses presepsi dan komunikasi
antara orang dan lingkungan dan orang dengan orang, dipresentasikan oleh perilaku
verbal dan nonverbal yang diarahkan untuk mencapai tujuan.
2.
Presepsi sebagai presentasi setiap orang
tentang realitas
3.
Komunikasi sebagai proses pemberitauan informasi
dari satu orang ke orang berikutnya,
baik secara langsung atau pun tak langsung.
4.
Transaksi sebagai maksud tujuan interaksi yang membawa kepada pencapaian tujuan.
5.
Peran sebagai seperangkat tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki posisi
dalam system social, peraturan-peraturan
yang menjelaskan hak-hak dan kewajiban- kewajiban.
6.
Stress adalah ingkatan dinamis dalam interaksi antara manusia
dengan lingkungan.
7.
Pertumbuhan dan pengembangan sebagai perubahan
terus menerus dalam dirii individu secara selular, molekuler, dan tingkat-tingkat
aktifitas perilaku kondusif untuk menolong individu- individu yang bergerak menuju
kedewasaan.
8.
Waktu sebagai tahapan kejadian- kejadian bergerak menuju ke masa depan.
9.
Tempat sebagai keberadaan di seluruh jarak
dan di tempat yang sama. Waktu merupakan durasi antara kejadian dan yang lain sebagai
pengalaman unik setiap manusia.
BAB III
ANALISA TEORI
Tahapan prosedur analisa
teori:
A. Sumber Teori (Origins)
Dalam menemukan teori, King
secara bertahap mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang dimulai pada periode
1961-1966, yaitu tentang “Konsep Umum dari Perilaku Manusia” ( General Concepts of Human Behavior ).
Ini merupakan konseptual yang dihasilkan melalui penelaahan literatur. Pada
tahun 1966- 1968, ia mengeluarkan artikel yang berjudul “Kerangka Kerja Konseptual
Keperawatan” (Conceptual Framework for
Nursing). Selanjutnya pada tahun 1968-1972 King menyimpulkan teori
keperawatan sebagai berikut:
1. Gambaran yang sistematis
dari keperawatan adalah syarat mutlak untuk
mengembangkan keperawatan.
2. Pada periode ini pula
(1971) ia mengatakan, perawat adalah individual dan professional tetapi
keperawatan belum sebagai ilmu. Pada tahun 1980-1981 mempublikasikan teori
keperawatannya “sebagai suatu sistem, konsep dan proses”.
Pada suatu pertemuan King
mengatakan “teori sistem dari ilmu perilaku mendukung pengembangan interaksi
yang dinamis”. King megidentifikasi sistem yang dinamis dalam tiga sistem
interaksi: personal systems (individuals), interpersonal systems (groups) dan
social systems (keluarga, sekolah, industri, organisasi sosial, sistem
pelayanan kesehatan, dll) yang disebut dengan Dynamic Interacting Systems. Hal
ini timbul dari asumsi dasar King bahwa jika tujuan keperawatan concern
terhadap pencapaian tujuan dari setiap individu dan kelompok serta suatu alasan
yang dapat diterima, berarti hal ini merupakan suatu sistem yang terbuka dan
pada akhirnya kerangka kerja konseptual harus diorganisir untuk menggabungkan
ide-ide. Menurut King sistem interaksi yang dinamis digambarkan sebagai proses
interaksi manusia sebagai individu, kelompok dan masyarakat dengan
lingkungannya sebagai sistem yang terbuka dan berorientasi pada pencapaian
tujuan (Goal Attainment). Konsep utama dari teori Goal Attainment meliputi:
interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang,
waktu dan ruang (Marriner,A. 1986). Teori King merupakan model teori induktif
yang memformulasikan teorinya melalui studi leteratur, diskusi, penelitian dan
lain-lain.
B.
Makna (Meaning)
King mendefinisikan teorinya sebagai
serangkaian konsep yang saling berhubungan dengan jelas dan dapat diaati dalam
praktek keperawatan. Teori ini membangun tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge), yang diperkuat oleh
dua metode:
1.
Teori
keperawatan King dapat dikembangkan dan diuji melalui riset.
2.
Prosedur lain
dapat juga dengan menelusuri ulang dan dapat diteliti dengan pengembangan
sembilan konsep utama teori Goal Attainment.
Manfaat dari teori ini
adalah:
1.
Mengkontribusi
pada pengembangan tubuh ilmu pengetahuan.
2.
Dapat dijadikan
sebagai rujukan dala oleh memperbaiki praktek keperawatan.
3.
Konsep teori ini
dapat dimanfaatkan pelajar, guru dan juga peneliti dan praktisi untuk
menganalisa dan mengidentifikasi kejadian dalam situasi keperawatan yang
spesifik.
Sebagai pendekatan untuk menyeleksi dan memilih konsep yang dijadikan dasar praktek keperawatan profesional.
Keterkaitan dari beberapa pernyataan King dan konsepnya.
Sebagai pendekatan untuk menyeleksi dan memilih konsep yang dijadikan dasar praktek keperawatan profesional.
Keterkaitan dari beberapa pernyataan King dan konsepnya.
4. Beberapa penjelasan konsep cukup konsisten.
5.
Konsep yang satu
dengan konsep yang lainnya cukup jelas dalam membentuk suatu teori.
C. Kecukupan
Logis (Logical Adeguacy)
Konsep teori ini diprediksi
dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, perkembangan iptek, sosial, ekonomi
dan politik, karena sistem ini terbuka dan dinamis. Teori ini cukup adekuat dan
logis karena beberapa konsep yang ada didukung oleh beberapa riset.
D.
Manfaat (Usefulness)
Banyak riset dan studi yang
mendukung teori ini berpusat pada aspek teknis perawatan klien dan system
pelayanan keperawatan. Walaupun teorinya bersifat abstrak dan tidak dapat
segera diaplikasikan secara konkrit pada praktek keperawatan dan program
pendidikan keperawatan, namun bila berkenaan dengan situasi nyata maka teori
ini harus terlebih dahulu didefenisikan, diidentifikasi dan diuraikan baru
dapat diaplikasikan.
Perawat-perawat yang ingin
mengaplikasikan teori ini pada praktek keperawatan, harus mempunyai pengetahuan
dari konsep-konsep yang ada dalam teori pencapaian tujuan (Goal Attainment) dan
memiliki kemampuan untuk membuat perencanaan keperawatan individu sambil
mendorong partisipasi aktif pasien dalam fase pengambilan keputusan. Teori ini
merupakan hasil riset dan dapat dikembangkan kembali melalui riset, sehingga
teori ini masuk dalam desain kurikulum pendidikan keperawatan.
E. Generalisasi
(Generalizability)
Teori pencapaian tujuan
dapat dipergunakan dan menjelaskan atau memprediksi sebagian besar phenomena
dalam keperawatan, tetapi teori ini juga mempunyai keterbatasan khususnya
penerapan pada keperawatan klien yang tidak mampu berinteraksi dengan perawat,
contohnya: Klien koma, bayi baru lahir dan pada kasus-kasus psikiatri.
F. Parsimony
Konsep-konsep dari teori
pencapaian tujuan dapat dijelaskan secara mudah dan dapat dipahami meskipun
cukup komplek dan defenisi yang dikemukakan cukup jelas.
G. Testability
Teori ini dapat memprediksi
suatu kejadian/phenomena dalam keperawatan melalui penetapan hypothesis dalam
penelitian.
Contoh Percakapan:
Perawat 1 : “nanti jika terjadi perubahan yang sepertiya tidak
wajar atau luka ini tidak cepat kering bawa lagi saja ke Rumah Sakit lagi untuk
melakukan pemeriksaan.”
Pak Eko :
“baik suster, kira-kira luka ini kering berapa hari?”
Perawat 1 : “kira-kira 2-3 minggu Pak.”
Bu Dinda :
“luka ini jika diberi krim menimbulkan bekas luka atau tidak?”
Perawat 1 : “kemungkinan sedikit membekas, jika Ibu tidak ingin
ada pembekasan pada kulit Ibu, mungkin Ibu bisa konsultasi ke Dokter spesialis
kulit.”
Bu Dinda :
“baik suster, terimakasih atas sarannya.”
Perawat 1 : “iya Bu, sama-sama. Mungkin Pak Eko dan Bu Dinda ingin
bertanya lgi?”
Pak Eko :
“sudah suster. Baik kalau begitu kami selesaikan administreasi. Terimakasih.”
Perawat 1 : “iya Pak, Bu, sama-sama. Hati-hati di jalan, semoga
cepat sembuh.”
Setelah melakukan perawatan luka di
RS, Bu Dinda dan Pak Eko pergi ke apotek dan melakukan perawatan luka bakar ringan
dirumah seperti apa yang perawat sampaikan tadi.
Kesimpulan:
Berdasarkan konsep teori keperawatan
King, dapat disimpulkan bahwa konsep keperawatan menurut King adalah sebagai
proses aksi, reaksi, dan interaksi perawat dengan klien yang secara
bersama-sama memberi yang masing-masing merasakan situasi dan kondisi yang
berlainan, dan melalui komunikasi mereka menentukan tujuan, mengeksplorasi
maksud, dan meyetujui maksud untuk mencapai tujukan informasi tentang persepsi
meraka dalam situasi keperawatan dan sebagai proses interaksi humanis antara
perawat dengan klien.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Teori pencapaian tujuan (Theory of Goal Attainment)
merupakan derivat dari kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) dan
asumsi dasar King tentang Human Being. Teori pencapaian tujuan (Theory of Goal
Attainment) berfokus pada interpersonal systems. Menurut King sistem interaksi
yang dinamis digambarkan sebagai proses interaksi manusia sebagai individu,
kelompok dan masyarakat dengan lingkungannya sebagai sistem yang terbuka dan berorientasi
pada pencapaian tujuan dengan sembilan konsep utama, yaitu: interaksi,
persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang, waktu dan
ruang.
Teori King merupakan serangkaian konsep yang saling
berhubungan dengan jelas dan dapat diamati dalam praktek keperawatan. Manfaat
dari teori ini adalah: mengkontribusi pada pengembangan tubuh ilmu pengetahuan
(Body of Knowledge), dapat dijadikan sebagai rujukan dalam memperbaiki praktek
keperawatan, konsep teori ini dapat dimanfaatkan oleh pelajar, guru dan juga
peneliti dan praktisi untuk menganalisa dan mengidentifikasi kejadian dalam
situasi keperawatan yang spesifik. Beberapa penjelasan konsep cukup konsisten,
Konsep yang satu dengan konsep yang lainnya cukup jelas dalam membentuk suatu
teori. Teori ini dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, perkembangan iptek,
sosial, ekonomi dan politik.
Selain dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, teori
ini dapat dipergunakan dan menjelaskan atau memprediksi sebagian besar
phenomena dalam keperawatan, tetapi teori ini juga mempunyai keterbatasan
khususnya penerapan pada keperawatan klien yang tidak mampu berinteraksi dengan
perawat, contohnya: Klien koma, bayi baru lahir dan pada kasus-kasus psikiatri.
Perawat-perawat yang ingin mengaplikasikan teori ini pada praktek keperawatan,
harus mempunyai pengetahuan dari konsep-konsep yang ada dalam teori pencapaian
tujuan (Goal Attainment) dan memiliki kemampuan untuk membuat perencanaan
keperawatan individu sambil mendorong partisipasi aktif pasien dalam fase pengambilan
keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
A.Aziz Alimul Hidayat, Konsep Dasar keperawatan, Edisi 2,
Jakarta: Salemba Medika, 2008.
Kozier, Et al., Fundamental Of Nursing ; Consepts, Process, and Practice, Fifth Edition,
California; Addison Wesley, 1995.
Kathleenkoening Blais, Et al,. Praktik Keperawatan Profesional, Konsep dan Perspektif, Edisi 4, Jakarta:
EGC, 2006.
Http
://www.scribd.com/doc/model konsep keperawatan king/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar